UMKM Keripik Singkong Binaan Babinsa Koramil 03/Manding Direkomendasikan untuk Anda

SUMENEP, – Bidang ekonomi mikro memusatkan perhatiannya pada pengambilan keputusan individu dan bisnis. Ekonomi mikro terutama berkaitan dengan pasar barang, jasa, dan sumber daya. Pasar sangat penting untuk memahami ekonomi mikro. Kapan pun dan di mana pun pembeli dan penjual berkumpul untuk bertukar sumber daya, barang, atau jasa, pasar diciptakan dan perilaku pasar ini menjadi perhatian khusus para ekonom. Apakah mereka berfungsi secara efisien? Apakah peserta memiliki akses ke informasi yang memadai? Siapa dan berapa banyak yang berpartisipasi di pasar? Bagaimana keputusan yang dibuat di satu pasar berdampak pada keputusan di pasar terkait?

Begitu pentingnya memahami ekonomi, hal itu yang dilakukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dalam mengembangkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan karena UMKM sangat berperan dalam pemerataan tingkat perekonomian masyarakat di berbagai tempat yang juga turut serta membantu pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan, bisa membuat ekonomi tumbuh dan menekan jumlah pengangguran.

Tanah termasuk semua sumber daya alam dan bukan hanya beberapa properti acak. Pohon, deposit mineral, ikan di laut, air tanah, termasuk. Tanah dapat dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui. Sumber daya terbarukan, seperti pohon pinus dan ayam, mudah diisi ulang. Sumber daya tak terbarukan, seperti minyak dan ikan kod Atlantik, sulit untuk diisi ulang. Tenaga kerja mengacu pada orang-orang dengan keterampilan dan kemampuan mereka. Tenaga kerja dibagi menjadi tidak terampil, terampil, dan profesional. Tenaga kerja tidak terampil mengacu pada orang-orang tanpa pelatihan formal yang dibayar upah untuk melakukan tugas-tugas berulang seperti melakukan produksi jalur perakitan. Tenaga kerja terampil mengacu pada orang-orang yang dibayar upah untuk apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka lakukan. Tukang las, tukang listrik, tukang ledeng, mekanik, dan tukang kayu adalah contoh pekerja terampil. Buruh profesional dibayar upah untuk apa yang mereka ketahui. Dokter, pengacara, insinyur, ilmuwan, bahkan guru termasuk dalam kategori ini.

Modal dalam ilmu ekonomi tidak mengacu pada uang, tetapi semua alat, dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Modal adalah produk investasi. Modal adalah barang fisik yang digunakan untuk membuat barang lain, dan investasi adalah uang yang dihabiskan untuk membeli barang itu. Untuk membuat modal, harus memiliki modal. Karena modal selalu dibeli dengan uang pinjaman, itu menimbulkan pembayaran bunga.

Mendapatkan sumber daya yang tepat kepada orang yang tepat sebagai alokasi. Efisiensi alokatif terjadi ketika manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal. Ketika kondisi ini terpenuhi, manfaat terbesar diperoleh masyarakat. Biaya marjinal adalah konsep yang terkait. Biaya marjinal hanyalah biaya untuk memproduksi atau mengonsumsi satu unit tambahan dari apa pun yang Anda produksi atau konsumsi. Jika manfaat marjinal melebihi biaya marjinal, Anda mungkin akan melakukannya. Jika manfaat marjinal kurang dari biaya marjinal, Anda mungkin tidak akan melakukannya. Jika manfaat marjinal sama dengan biaya marjinal, itu berarti Anda acuh tak acuh.

Diterjemahkan secara bebas, ceteris paribus berarti “menjaga semua hal lain tetap konstan.” Jadi saat Anda melanjutkan membaca ini, ingatlah bahwa semua pernyataan tentang hubungan sebab-akibat dibuat dengan asumsi ceteris paribus. Orang yang rasional dan berperilaku rasional. Agar mendapatkan apa yang Anda butuhkan dan inginkan serta menikmati standar hidup yang lebih tinggi, harus berdagang dengan orang lain. Selama ada manusia, ada perdagangan. Pada awalnya, perdagangan adalah masalah sederhana. Misalnya, orang-orang dalam keluarga bertukar makanan dengan tetangga mereka. Seiring waktu, perdagangan berkembang karena orang-orang terpapar barang-barang baru dari tempat-tempat yang jauh dan mengembangkan selera untuk itu.

Video ini adalah salah satu contoh penggunaan sumber daya terbaik dalam pembinaan UMKM yakni pembuatan Keripik singkong oleh Sertu Dina Mariyanto, Babinsa Koramil 03/Manding—Kodim 0827/Sumenep.

Sertu Dina Maryanto telah berhasil merintis usaha pembuatan keripik singkong yang melibatkan lima belas rumah (proses kupas kulit, rebus, potong, jemur) di mana masing-masing rumah dikerjakan sejumlah 6-10 orang untuk proses penggorengan dan pengemasan di rumah utama dengan tenaga kerja sebanyak 7 orang, sehingga selain untuk mencukupi ekonomi keluarga, juga membuka peluang mata pencaharian bagi masyarakat sekitarnya atau kewirausahaan untuk satu tujuan.

Untuk bertahan hidup, masyarakat harus membuat keputusan tentang cara terbaik menggunakan sumber daya mereka yang langka (tanah, tenaga kerja, modal, dan kemampuan kewirausahaan). Bahwa agar masyarakat dapat bertahan hidup dengan sumber daya yang terbatas, mereka harus menjawab tiga pertanyaan dasar:
1. Apa yang harus diproduksi?
2. Bagaimana cara menghasilkan?
3. Untuk siapa diproduksi?

Dalam sistem ekonomi tradisional, pertanyaan tentang apa dan bagaimana memproduksi dan untuk siapa diproduksi dijawab oleh tradisi. Dalam sistem jenis ini, stabilitas dan kontinuitas lebih diutamakan daripada inovasi dan perubahan. Untuk sebagian besar, setiap orang dalam sistem ini memahami hubungannya dengan komunitas, dan sebagai hasilnya, kehidupan berjalan dengan cara yang cukup dapat diprediksi.

Komentar