Terima Kasih Kasad Ungkap Keluarga Pahlawan Revolusi

JAKARTA, – Mengkomunikasikan apa yang disebut “perspektif kecil,” video ini menjelaskan bahwa Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) diberi karunia untuk memperhatikan hal-hal yang orang lain lewatkan. Ini adalah ungkapan terima kasih yang tak terbantahkan dari keluarga Pahlwan Revolusi kepada Kasad. Waktu di bumi ini adalah hadiah untuk digunakan dengan bijak. Hal itu yang membuat Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. tidak pernah sia-siakan kata-kata atau pikiran, tindakan kebaikan yang telah diambil lebih berarti dan penting selamanya.

Kepada bagian itu dalam diri setiap orang yang ingin memahami mengapa sesuatu terjadi dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Pemberian untuk memberangkatkan umrah ini membantu kita melihat bagaimana menjadi “pemberitahu” bisa mengubah hidup untuk kita tidak lupa kepada Sang Pencipta. Karena Allah (Maha Suci dan Maha Suci Dia). Segala sesuatu yang penting dimulai dengan sabar dan bijaksana. Pikiran, hati, dan jiwa yang lebih dalam dan memberi kehidupan.

Di saat-saat terbaik (momen-momen ini), untuk mengatasi, bebas dari semua kemarahan dan kepahitan dan perselisihan menuju doa dan ibadah kita ingin memiliki kebaikan murni yang memungkinkan kita mengalahkan kejahatan kapan pun dan di mana pun kejahatan itu muncul. Mendambakan pembentukan karakter mendalam yang dapat membebaskan dari segala keangkuhan dan kesombongan.

Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat mencari kepuasan dalam melayani orang lain, keberanian batin untuk merindukan semangat pertobatan dan kekuatan untuk menjalani kehidupan yang diubahkan, hubungan interaktif yang berkelanjutan, memberi kehidupan, terus menerus dengan sukacita Tuhan. Dan mencari semua hal ini sebagai penampilan lahiriah sebagai transformasi mendalam dari pribadi batiniah. Sarana anugerah Allah untuk mewujudkan pembentukan kepribadian sejati yang dicirikan melalui dan melalui cinta dan sukacita dan kedamaian dan kesabaran dan kebaikan dan kesetiaan dan kelembutan dan pengendalian diri.

Sekarang, pembentukan dan transformasi karakter yang substansial adalah kapasitas untuk mengembangkan karakter moral, kemampuan untuk menjadi makhluk mulia yang dapat hidup. Jadi, berkembang dan tumbuh dalam karakter moral. Ini adalah pertaruhan yang Tuhan buat dengan usaha manusia. Dan apa yang Tuhan dapatkan dari pertaruhan ini adalah menjadi orang seperti apa kita nantinya. Jadi, bagaimana transformasi moral pikiran dan hati dan jiwa terjadi? Apa cara Tuhan agar ini terjadi dalam hidup?

Disiplin Rohani adalah sarana kasih karunia Allah yang dengannya kita dimampukan untuk membawa paket kekuatan individual kecil kita yang kita sebut tubuh manusia dan menempatkannya di hadapan Allah untuk ibadah. Setelah melakukan ini, Disiplin telah mencapai akhir tambatan mereka dan menghasilkan dalam diri kita rahmat dan kebajikan. Sekali lagi, Disiplin Spiritual adalah sarana yang digunakan Tuhan untuk membangun dalam diri kita pribadi batiniah yang dicirikan oleh kedamaian dan sukacita dalam ibadah. Menempatkan kita—tubuh, pikiran, dan roh—di hadapan Tuhan. Itu semuanya. Hasil dari proses ini adalah semua dari Tuhan, semua kasih karunia.

Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. melangkah ke dalam tindakan dan, seiring waktu dan pengalaman, menghasilkan dalam diri kita pembentukan hati, pikiran, dan jiwa yang kita dambakan. Sekali lagi, hasilnya semua anugerah, dapat tumbuh dalam kebaikan, hubungan interaktif ke dalam berbagai Disiplin Spiritual, dan kita melangkah ke dalamnya sebaik mungkin untuk menghasilkan di dalam diri kita transformasi hati dan pikiran dan jiwa yang dibutuhkan. Ini bukan perbaikan cepat, jiwa secara hati-hati dibentuk dan disesuaikan dan diubah. Sepanjang ini kita belajar kesabaran, keheningan, ketekunan, “kepenuhan waktu” dalam beribadah, berpikir.

Tindakan Kasad sangat menginspirasi dan membentengi diri pribadi. Transformasi diharapkan, seperangkat keyakinan dan praktik secara jelas dihadapi dan dialami oleh para pemeluk agama (dan mereka adalah satu-satunya yang sepenuhnya siap menghadapinya), menggambarkan transformasi baik bagi individu maupun bagi masyarakat pada umumnya.

Rahmat Allah besertanya mengatakan bahwa malaikat pelindung melindungi Anda dari binatang buas apa pun, dari binatang tunggangan apa pun, dari binatang atau orang apa pun yang ingin menyakiti dan bahkan dari النَّمْلُ فِي أُذُنِكَ, ‘semut di telingamu’. Jika keputusan tidak atas Anda untuk dilukai, para malaikat akan mengusir serangga itu dan mengusir benda-benda berbahaya yang datang ke arah Anda, untuk melindungi Anda.

Komentar