KASAD Kunjungi Prajurit, Para Purnawirawan dan Mantan Anggotanya di Atambua

ATAMBUA, – Selain kunjungan kerja di Atambua, KASAD Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. meninjau kesiapan Satgas di perbatasan RI-Timor Leste dan disambut mantan anggotanya semasa menjabat sebagai Komandan Pleton di Timor Leste. Senyum bahagia KASAD terpancar saat bertemu anggotanya dan saling menyapa dengan bahasa Tetun, Timor Leste. KASAD Dudung juga menyapa para purnawirawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang dulu sempat bertugas bersama di wilayah Timor Leste. Terdengar fasih berbahas Tetun saat berdialog dengan para purnawirawan, KASAD Dudung juga menghibur para Satgas yang bertugas di perbatasan Timor Leste dengan nyanyian. Pesannya di sini adalah bahwa solusi seorang pemimpin mengingat dan juga turut hadir di tengah-tengah prajurit dan mantan anggota berarti kita bertanggung jawab atas hubungan yang lebih besar ketika memikirkan urusan sosial.

Tidak ada keraguan KASAD juga sebagai sarana yang dengannya untuk memfasilitasi kelangsungan hidup, kemakmuran, dan, idealnya, hidup berdampingan secara damai untuk memelihara dan meningkatkan. Sebagai ukuran luas, kualitas secara keseluruhan dalam suatu kepemimpinan pada akhirnya mencerminkan kualitas sistem sosialnya adalah fondasi intinya sejauh ini merupakan fitur budaya yang paling menentukan dan berpengaruh, tetapi juga nilai-nilai budaya ramah tamah di Indonesia yang dominan. Ini yang melekat.

Singkatnya, ada garis-garis dominan yang secara konsisten penting untuk dipahami. Ini berarti ketika kita melihat, hal ini sangat memotivasi prajurit atau bahkan mantan anggota. Nilai langkah itu hanya sebaik kemampuan untuk mempertahankannya, menunjukkan jalan menuju stabilisasi sosial dan publik secara keseluruhan melalui percakapan yang santun dan rasional, jalan menuju kesetaraan sosial dan penyesuaian sosial yang rasional menjadi lancar.

Mengingat hal ini, peluang segala jenis transisi dengan rencana yang sangat spesifik dan strategis untuk mengubah arsitektur sosial, sekarang sangat penting untuk kemajuan. Pada waktu itu, wilayah itu adalah tempat penugasan operasi KASAD memahami fenomena yang kompleks, memusatkan perhatian pada hubungan yang lebih besar daripada bagian yang lebih kecil, memeriksanya secara mandiri di dunia nyata. Kita perlu memahami bagaimana semua bagian itu bekerja bersama, juga termasuk dalam struktur dan institusi, seperti politik, hukum, dan ekonomi, merangkul pengaruh campuran tersebut, yang sebelum merdeka bernama Timor Timur.

Fokus utama di sini adalah terkait dengan sosiologi yang layak dijadikan referensi menjadi proses komunikasi. Ini masuk akal karena sebagian besar fitur sosial, seperti ekonomi, hukum, politik, agama, dan sejenisnya, pada akhirnya adalah tentang interaksi manusia. Masing-masing subsistem atau institusi ini saling berhubungan untuk menentukan sistem sosial orde yang lebih besar dan dinamikanya.

Komentar